Polusi Lalu Lintas Sebabkan Kerusakan Otak

Jakarta - Polusi lalu lintas memang berbahaya bagi kesehatan. Penelitian terbaru di AS bahkan menyebutkan kalau polusi lalu lintas dapat menyebabkan penyakit Alzheimer.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh University of Southern California terungkap kalau polusi membuat kerusakan otak yang signifikan bagi warga perkotaan.

Di penelitian tersebut, tikus yang menjadi obyek penelitian terdeteksi mengalami kerusakan otak setelah menghirup polusi lalu lintas selama lima jam sehari, tiga kali seminggu selama 10 minggu pengetesan.

Kerusakan otak itu terjadi berkat kombinasi asap knalpot, bagian mobil serta debu di permukaan jalan yang terhirup meski dalam jangka pendek.

Para peneliti menemukan bukti kalau polusi lalu lintas bisa menyebabkan penuaan dini dan penyakit alzheimer. Neuron di otak yang biasanya terlibat dalam proses pembelajaran dan ingatan juga menunjukkan kerusakan yang segnifikan. Neuron otak tikus terlihat tidak tumbuh berkembang karena menghirup polusi.

Peneliti senior Dr Kaleb Finch mengatakan kalau partikel polusi lalu lintas ukurannya sekitar 1000 kali lebih kecil dibanding lebar rambut manusia yang karenanya dianggap terlalu kecil untuk bisa disaring oleh sistem filtrasi kendaraan.

"Anda tidak dapat melihatnya, tetapi benda itu terhirup dan berpengaruh pada saraf otak yang meningkatkan kemungkinan konsekuensi jangka panjang bagi kesehatan otak," kata Dr Finch seperti detikOto kutip dari Caradvice, Senin (9/5/2011).

"Tentu ini mengarah ke pertanyaan, 'Bagaimana kita bisa melindungi penduduk kota dari keracunan jenis ini?' Dan itu tidak diketahui pasti," tandasnya.

Lebih lanjut Dr Finch juga mengatakan bahwa penelitian ini akan dilanjutkan meski dirinya sadar bahwa jawaban itu akan sulit unutk ditemukan dan tidak akan sesederhana beralih dari mobil berbahan bakar konvensional ke mobil listrik.

"Itu (mobil listrik) pasti akan memberikan penurunan tajam jumlah konsentrasi lokal nanopartikel, tapi generasi listrik ini masih tergantung pada proses pembakaran lain, batubara (untuk pembakit listrik) dan memberikan dampak yang lebih besar pada lingkungan," jelasnya.

"Ini adalah proyek global jangka panjang untuk mengurangi jumlah nanopartikel di seluruh dunia. Apakah kita membersihkan mobil kita, kita masih harus membersihkan pembangkit listrik kita," tuntasnya.

Sumber Berita  oto.detik.com

0 komentar:

Posting Komentar

  • description

Video Gallery

Streaming Radio Karo