Ditangkap, Kapal Bermuatan 50 Ton Bahan Peledak

Petugas Direktorat Jenderal Bea dan Cukai menangkap satu kapal bermuatan sekitar 50 ton bahan baku peledak dari Malaysia tujuan Sulawesi di Perairan Laut China Selatan, Selasa.

Kepala Seksi Operasi Kantor Wilayah Ditjen Bea dan Cukai Khusus Kepulauan Riau, Andhi Pramono, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa, menyebutkan, Kapal Patroli Bea dan Cukai 6003 menangkap KM Salbiana Jaya berbendera Indonesia di Perairan Laut China Selatan, Selasa (21/12) sekitar pukul 12.00 WIB.

KM Salbiana Jaya dinakhodai TB dengan 14 anak buah kapal (ABK) dan muatan sekitar 2.000 karung, yang tiap karung berisi 25 kg sehingga total mencapai 50 ton bahan baku peledak jenis ammonium nitrate.

Kapal tersebut berlayar dari Malaysia dengan tujuan Sulawesi. Kapal beserta muatan dan ABK telah ditarik ke Kanwil Ditjen Bea dan Cukai Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau, guna proses penyidikan. Aset dan kerugian negara dari tindak pelanggaran tersebut diperkirakan mencapai sekitar Rp2 miliar, di samping kerugian immaterial bidang pertahanan dan keamanan, serta ekosistem alam.

Ammonium nitrate merupakan bahan baku peledak jenis "high explosive" (berdasar Keppres 125 Tahun 1999 tentang Bahan Peledak, Kepmendag 0662/mpp/Kep/10/2003, Kep Menhan Kep/10/m/vii/2000) yang importasinya hanya dilakukan oleh importir terdaftar (IT) dan memperoleh surat persetujuan impor dari Dirjen Perdagangan Luar Negeri setelah mendapat rekomendasi dari Polri dan Menhan.

Kapal tersebut diduga melakukan tindak pidana impor karena tanpa dokumen pelindung yang sah. Pemilik barang "ammonium nitrate" diduga melakukan transaksi perdagangan internasional. Rute yang diambil kapal itu mengindikasikan bahwa ada niatan untuk menghindar dari patroli petugas.

Menurut Andhi, nakhoda tidak memilik surat kecakapan yang memadai. Ammonium nitrate sengaja dikemas ganda (berbeda luar dan dalam) untuk menyamarkan jenis barang yang sebenarnya dari barang tersebut (karung luar adalah pupuk). Ammonium nitrate yang dibawa KM Salbiana Jaya diduga bukan digunakan sebagai bahan pupuk tetapi sebagai bahan campuran untuk membuat peledak.

0 komentar:

Posting Komentar

  • description

Video Gallery

Streaming Radio Karo