Hari Natal dan Tahun Baru 2011 kini semakin dekat, harga berbagai bahan kebutuhan pokok di pasar Medan tampaknya semakin tidak terkendali.
Para pedagang yang dimintai keterangannya menyebutkan, mayoritas harga bahan kebutuhan sudah sampai ke puncak disebabkan pasokan ke pasar tidak normal, sementara kebutuhan masyarakat terus meningkat.
"Ini sudah merupakan hal yang rutin setiap tahun dan kemungkinan harga berangsur normal kembali setelah Tahun Baru 2011 mendatang," ungkap seorang pedagang Pasar Halat kepada Analisa, Selasa (21//12).
Sejumlah ibu rumah tangga yang dihubungi Analisa di beberapa pasar tradisional Medan kemarin rata-rata mengeluh akibat harga bahan kebutuhan demikian tinggi.
Dari hasil pantauan Analisa di berbagai pasar tradisional cabe merah sudah menembus posisi Rp50.000, cabe hijau dari Rp28.000 dan cabe rawit Rp35.000 per kilogram.
Sedangkan bawang putih Rp28.000, bawang merah Rp 24.000, tomat Rp6.000, wortel Rp7.000, minyak goreng curah Rp10.500 dan gula pasir Rp 11.000 per kilogram
Selanjutnya harga beras terus melonjak hingga menembus tingkat mengkhawatirkan, dengan posisi terakhir beras kualitas rendah Rp7.500, kualitas sedang Rp8.000 dan kualitas terbaik Rp9.500 per kilogram.
Diperkirakan harga beras akan terus melonjak bila pemerintah tidak segera turun tangan mengantisipasinya dan tidak boleh jadi nanti tidak terjangkau lagi oleh masyarakat bawah.
Cara yang paling sederhana untuk mengatasi lonjakan harga beras ini adalah secara berkesinambungan menggelar operasi pasar (OP).
Tinggi
Sementara itu, harga berbagai jenis sayuran juga cenderung naik dengan posisi kol Rp3.000, kentang Rp6.000, buncis Rp6.000, kacang panjang Rp6.000, sawi putih Rp 4.000, sawi hijau Rp7.000 per kilogram, bayam Rp2.500 per ikat, daun ubi Rp1.500 per ikat dan kelapa ukuran jumbo Rp 14.000 per gandeng.
Sedangkan ikan basah masing-masing bawal merah tercatat Rp40.000, kakap Rp38. 000, tongkol Rp22.000, gembung kuring Rp25.000, aso-aso Rp20.000, pari Rp22.000, sembilang Rp20.000, dencis Rp 20.000 dan tamban Rp16.000 per kilogram.
Ikan air tawar seperti mas Rp 25.000, gurami Rp30.000, mujahir Rp16.000, lele dumbo Rp15.000 dan gabus Rp28.000 per kilogram.
Daging sapi Rp65.000, daging kambing Rp54.000 per kilogram. Ayam boiler Rp18.000 dan ayam kampung Rp36.000 per kilogram.
Telur ayam ras antara Rp 750 hingga Rp900 per butir, telur itik Rp1.500, telur ayam kampung Rp2.000 dan telur asin Rp2.000 per butir.
Gelar OP
Sementara untuk meredam kenaikan harga beras di pasar, Bulog Sumut menggelar Operasi Pasar (OP) di tujuh lokasi.
"OP ini digelar berdasarkan permintaan dari Pemko Medan," ungkap Kepala Bidang Perencanaan Pengembangan Usaha Roy Rahmadi saat meninjau OP di Pasar Petisah Medan, Selasa (21/12).
Didampingi Kasie Humas Divre Sumut Rusli, SE, dia mengatakan, ketujuh lokasi pasar yang menjadi target OP beras Bulog Sumut adalah Pasar Petisah, Pasar Aksara, Pasar Sikambing, Pasar Simpang Limun, Pasar Sukaramai, Pusat Pasar, Pasar Brayan.
Menurut Roy, dalam OP ini Bulog Sumut mengucurkan beras 50 ton yang disebar di tujuh lokasi di maksud. Dan ini akan terus berlanjut sampai kenaikan harga di pasar kembali normal dan harganya terjangka oleh masyarakat.
Dikatakannya, harga penjualan beras Bulog sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan sebesar Rp6.170 per kilogram dengan jumlah maksimal 5 Kg per orang.
"Namun masyarakat yang ingin membeli beras Bulog tidak langsung ke Bulog. Karena Bulog Sumut melalui Satgasnya menjual berasnya ke toko-toko maupun grosir dengan harga Rp5900 per kilogram. Baru kemudian pemilik grosir atau toko menjualnya sesuai dengan HET," ujarnya dengan mengatakan OP sudah berjalan sejak Senin (20/12) di Pasar Simpang Limun.
Untuk mengawasi penjualan beras Bulog di toko dan grosir ini sambung Rusli, kita telah membentuk tim monitoring dari Bulog, Pemprovsu dan Pemko Medan sendiri.
"Apabila ditemukan ada yang menjual di atas HET yang telah ditetapkan, maka Bulog Sumut akan stop pasokan untuk mereka," tegas Rusli sembari menyebutkan Bulog Sumut akan membuka posko di gudang untuk masyarakat dalam waktu dekat ini.
Roy melanjutkan, Bulog Sumut juga telah menggelar Operasi Pasar Khusus (OPK) untuk Rumah Tangga Sasaran (RTS) penerima Raskin. "Untuk OPK ini kita sudah lakukan di Kabupaten Asahan sebanyak 35 ribu ton lebih, Langkat sebanyak 67 ribu ton lebih dan Siantar sebanyak 32 ribu ton lebih," jabarnya.
Selain itu, Bulog Sumut menjual beras komersial ex Vietnam sebanyak 140 ton dengan sasaran semua pasar sampai pinggiran. Beras yang dijual jenis Premium ini per kilogram sebesar Rp7.500.
Sementara stok beras di gudang Bulog sebanyak 33.500 ton. Dan baru masuk dari Pelabuhan Belawan sebanyak 13 ribu ton. "Stok beras ini bisa menyanggah 3 bulan ke depan," tambah Rusli.
0 komentar:
Posting Komentar