Film 3 Hati 2 Dunia 1 Cinta yang disutradarai Benni Setiawan |
Meraih Piala Citra sebagai Film Terbaik, 3 Hati 2 Dunia 1 Cinta juga mendapatkan penghargaan untuk kategori Pemeran Utama Pria Terbaik (Reza Rahardian), Pemeran Utama Wanita Terbaik (Laura Basuki), Sutradara Terbak (Benni Setiawan), Pemeran Pendukung Pria Terbaik (Rasyid Karim), dan Tata Artistik Terbaik (Oscar Firdaus).
"Salah satu prinsip kami membuat film adalah ingin memberikan warna untuk film Indonesia. Terima kasih untuk semua atas penghargaan ini," terang Putu Widjanarko, produser Mizan, usai menerima penghargaan di ajang FFI 2010 di Central Park, Jakarta Barat, Senin (6/12) malam.
Film 3 Hati 2 Dunia 1 Cinta adalah produksi kelima bagi Mizan. Sebelumnya, Mizan juga sudah memproduksi film-film bermutu seperti Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, dan Garuda di Dadaku.
"Kami tidak pernah berpikir untuk menang Piala Citra. Kami membuat film, karena ingin mempersembahkan karya yang bagus," sambung Putut.
Film ini pun akan diikutsertakan dalam sejumlah festival film internasional. "Kami sudah usahakan untuk ikut beberapa festival internasional. Semoga film ini nantinya bisa diterima di luar sana," kata Putu.
Kebanggaan yang sama besarnya Reza Rahardian ungkapkan usai meraih penghargaan Pemeran Utama Pria Terbaik FFI 2010 berkat aktingnya dalam film yang sama.
"Alhamdulliah, saya bersyukur. Terima kasih untuk ibu saya yang selalu mendukung saya," terang Reza
Reza sangat haru menerima penghargaan tersebut. Pria kelahiran 5 Maret 1986 ini sampai menangis ketika mendapatkan kebahagiaan.
"Ini (tangis) pasti bahagia. Dan saya agak sensitif kalau soal ibu," tutur bintang film Perempuan Berkalung Surban ini.
Tangisan kebahagiaan juga tertumpah dari Laura Basuki, sang aktris, karena berhak menggondol Piala Citra sebagai Pemeran Utama wanita Terbaik FFI 210.
"Saya tidak menyangka. Awalnya saya pikir bukan saya. Tapi ketika nama saya disebut, jantung saya terasa jatuh ke bawah," tutur Laura bahagia sambil meneteskan air mata.
Lauara memang baru dua kali bermain dalam film, yakni Gara-Gara Bola dan 3 Hati 2 Dunia 1 Cinta. Namun dari dua film tersebut, Laura sudah menerima dua buah penghargaan. Salah satunya, dalam film Gara-Gara Bola Laura menerima penghargaan sebagai Pendatang Baru Wanita Terbaik di ajang Indonesia Movie Award.
"Iya ini dua penghargaan dalam dua film. Selama ini saya memang tidak mau mengambil banyak film, karena bermain maksimal dalam sebuah film itu tidak mudah," tutur Laura, kelahiran 9 Januari 1988.
Sang sutradara, Benni Setiawan menambahkan kebahagiaan. "Saya sangat senang, apalagi saya mendapatkan dua penghargaan. Saya juga ingin membagi kebahagiaan kepada semua kru dan juga produser," tuturnya.
Benni mendapatkan dua penghargaan untuk Sutradara Terbaik dan Cerita Skenario dan Adaptasi Terbaik. Ia mengatakan, "Saya ingin memberikan kebahagiaan kepada produser saya. Karena dia sudah begitu memberikan dukungan, tidak saja finansial, tapi juga moral," paparnya.
"Saya hanya bekerja dan membuat film, tidak berfikir untuk mendapatkan Piala Citra," tambahnya.
Sebagaimana diketahui, film produksi Mizan ini bercerita tentang kisah cinta berbeda agama dengan segala lika-likunya. Film ini mendapatkan penghargaan tertinggi karena berani menyuguhkan cerita berbeda dari biasanya.
Ya, 3 Hati 2 Dunia 1 Cinta berkisah tentang Rosid (Reza) seorang pemuda muslim dan Delia (Laura), seorang gadis Katolik.
Rosid, pemuda muslim idealis yang terobsesi menjadi seniman besar seperti WS Rendra. Gaya seniman Rosid khas rambut kribonya membuat Mansur, sang ayah, gusar karena tidak mungkin bagi Rosid untuk memakai peci. Maklum, peci bagi Mansur lambang kesalehan dan kesetiaan kepada tradisi keagamaan.
Lebih dari itu, bagi Rosid, bukan hanya sekadar kribonya yang membuatnya tidak mungkin memakai peci. Namun juga karena ingin keberagamaannya membaur, tak terbatas sekadar tradisi leluhur yang disakralkan
Sementara Delia, seorang gadis Katolik berwajah manis, kepincut pada sosok Rosid. Ini hubungan nekat karena beda agama. Sekalipun, Delia dan Rosid dan Delia anak muda yang rasional dalam menyikapi perbedaan.
Namun orangtua mana yang rela membiarkan kisah cinta itu. Akhirnya, orang tua mencari cara memisahkan Rosid dan Delia. Frans dan Martha, orangtua Delia mencoba mengirim Delia sekolah ke Amerika.
Sementara Mansur berupaya menjinakkan Rosid dengan meminta nasihat Said, sepupunya. Muzna, ibunda yang sangat dihormati Rosid, pun turun tangan. Sang Ibu dengan bantuan Rodiah, adik suaminya, berusaha menjodohkan Rosid dengan Nabila, gadis cantik berjilbab yang ternyata mengidolakan Rosid.
0 komentar:
Posting Komentar