Longsor Kolombia |
Kolombia dilanda hujan lebat akibat fenomena cuaca La Nina. Hujan dan banjir, telah menewaskan sekitar 174 orang, 225 orang terluka dan sebanyak 19 orang lainnya hilang sejauh ini. Sedangkan sekitar 1,5 juta jiwa warga Kolombia lainnya, kehilangan tempat tinggal.
"Diduga kuat terdapat sekitar 50 sampai 60 orang yang tertimbun longsor, mungkin lebih," kata John Freddy Rendon, ketua penanggulangan bencana Kolombia, di kota Medellin dekat tempat kejadian longsor.
Rendon mengatakan sebanyak 1.821 rumah rusak akibat banjir dan tertimbun longsoran, terutama di Kota Bello di propinsi Antioquia.
Dalam sebuah pernyataannya, Palang Merah Kolombia mengatakan, hujan teramat lebat mengguyur setidaknya 95 persen wilayah negara itu.
Presiden Kolombia, Juan Manuel Santos, mengatakan jumlah pengungsi akibat hujan yang mengakibatkan longsor tersebut dapat mencapai 2 juta jiwa.
"Tragedi yang sedang dialami negara saat ini, tidak memiliki preseden dalam sejarah kami," kata Santos, setelah terbang di atas wilayah pesisir Atlantico untuk melihat langsung situasi.
Hujan lebat juga telah menghambat ekspor sejumlah industri, seperti di sektor perkebunan kopi dan batubara..
Sementara itu, presiden Venezuela, Hugo Chavez, menyalahkan para pelaku "kriminal" kapitalisme terkait terjadinya fenomena iklim global, termasuk hujan teramat lebat di kawasan itu yang juga menewaskan lebih dari 30 jiwa dan menyebabkan puluhan ribu pengungsi di Venezuela.
0 komentar:
Posting Komentar