Medan, Dongkres Rasel alias Ras (59) warga negara Amerika Serikat meninggal dunia dalam perjalanan menuju RSUD Bener Meriah, Sabtu (15/10) pukul 12.15 WIB. Korban terjatuh saat melakukan penelitian ekosistem alam bebas di Gunung Meriah, Aceh Tengah.
Menurut informasi, Sabtu (15/10) pagi, korban bersama 19 rekannya melakukan penelitian di wilayah pegunungan Meriah. Selama dua jam pendakian, mereka menemukan jejak bekas tapak kaki seekor binatang buas.Ras bersama temannya melakukan penelitian. Tiba-tiba dia seperti merasa kesakitan. Ketika ia sedang jongkok dan mencoba melakukan penelitian tersebut. Karena udara dingin dan kelelahaan membuat sekujur tubuhnya sempoyongan dan langsung tersungkur ke jurang dengan ke dalam 5 meter. Saat terjatuh tubuhnya tersangkut di batang pohon.
Beberapa rekannya melakukan penyelamatan dengan alat seadanya. Hampir dua jam Ras baru dievakuasi ke rumah sakit. Setiba di UGD RS Bener Meriah, nyawa Ras tak biasa diselamatkan. Diperkirakan ia tewas di perjalanan menuju rumah sakit.
Sebelum dibawa ke Jakarta, tim dokter menyarankan agar jasad korban di bawa ke RS Pirngadi Medan sampai di kamar jenajah sekira jam 08.00 WIB, untuk di visum. "Kami sempat sulit mengevakuasinya. Hampir dua jam proses pengevakuasi dia. Saat di rumah sakit, ia sudah tak bernyawa. Diperkirakan, Pak Ras (korban) meninggal di perjalanan. Karena terlalu lama mendapatkan pertolongan dari tim medis. Ia diketahui menderita serangan jantung," kata Fendi, rekan kerja korban saat di RS Pirngadi Medan.
Diakuinya, korban merupakan sesosok orang yang pintar dan baik. Selama dia tinggal di Takengon, Aceh Tengah, ia banyak memberikan arahan-arahan kepada teman-temannya. Bukan itu saja, Ras juga peduli dengan masyarakat kecil.
Staf UNICEF
Selama keberadaan, Ras melakukan penelitian Ekosistem. Ditambah Fendi, Ras merupakan staf di UNICEF asal Amerika Serikat. Di Indonesia, Ras sudah lama. Selama tinggal di Indonesia. dia menikah dengan seorang wanita bernama Sri. Setelah itu ia mualaf. Mereka dikarunia tiga anak. Istri almarhum, Sri dan ketiga anaknya tinggal di Jakarta.
"Kami merasa terpukul atas kepergiannya. Tidak ada lagi sesosok pemimpin selain dia. Rencananya, jasadnya di semayam di Jakarta. Sedangkan istri dan anak-anaknyaa menunggu kedatangan jenazah korban," jelasnya.
Seorang penggiatan ekosistem asal Tanah Karo, Dina Nasution menambahkan, dia atas perwakilan teman-teman LSM Ekosistem asal Tanah Karo mendapat kabar siang kemarin setelah dihubungi lewat seluler. (Analisa)
0 komentar:
Posting Komentar